Aplikasi Phiton ini memang sangat rumit bagi yang masih awam di dunia ponsel symbian, sudah rumit sering terjadi berbagai masalah lagi... hehehe...
Saya juga sempat dibuat bingung oleh ‘ulah’ beberapa aplikasi di lingkungan Python yang saya instalasi di Nokia S60v3. Beberapa diantaranya ada yang tak bisa dibuka padahal sebenarnya kompetible dengan phiton yang saya install. Aplikasi seperti Image Designer v 1.36d dan Zntxhan 2.04 yang ketika saya pasang ternyata taplikasi tersebut tidak bisa dibuka. Lalu terpikir untuk memindahkan letak penyimpanannya yang semula saya pasang di kartu memori ke memori ponsel dimana ExtraPowerModulPack-nya saya tempatkan. Setelah dilakukan memang aplikasi IDesigner dan Zntxhan bisa di buka tapi kini giliran aplikasi Python yang terpasang lebih dulu dan berjalan normal yang tak bisa dibuka. Ribet sekali ya... :D
Akhirnya setelah bolak – balik bongkar pasang, baik letak penympanannya, aplikasinya maupun modulnya dan tetap gagal, Python pun saya kembalikan ke posisi semula di kartu memori bersama aplikasinya sedang modulnya tetap di memori ponsel (kayaknya wajib tuh). Dari pada mengorbankan memori ponsel hanya untuk beberapa aplikasi mending cari cara lain, mungkin saja ada trik untuk mengatasi problem pelik ini. Apalagi memori ponsel saya kecil, kalau dijejali terlalu banyak konten bisa – bisa nih ponsel jadi lelet dan gampang hang.
Tak putus asa dirundung duka, saya buka X-plore untuk melihat dimana saja elemen – elemen si Zntxhan dan IDesigner ini berada. Siapa tahu dari situ bisa dapat petunjuk untuk jalan keluarnya. Saya menemukan sesuatu yang aneh, saat instalasi saya memilih memasang keduanya di kartu memori tapi saya sama sekali tidak menemukan sebagian pun dari kedua aplikasi ini yang nangkring di folder Private dan Resource\Apps di kartu memori. Saya hanya menemukan beberapa bagiannya di folder System\Apps.
Jadi penasaran saya pun melompat dari X-plore dan membuka SmartSis. Saya harus membongkar installer Zntxhan [terlebih dulu] dan harus tahu dalemannya aplikasi ini. Walhasil… Hmm… benar , ternyata bagian penting yang hilang itu secara otomatis terpasang di memori ponsel. Disana ada dua folder utama, yang satu bernama ! yang berarti memberi opsi, satunya bernama C yang artinya memori ponsel.
Tak putus asa dirundung duka, saya buka X-plore untuk melihat dimana saja elemen – elemen si Zntxhan dan IDesigner ini berada. Siapa tahu dari situ bisa dapat petunjuk untuk jalan keluarnya. Saya menemukan sesuatu yang aneh, saat instalasi saya memilih memasang keduanya di kartu memori tapi saya sama sekali tidak menemukan sebagian pun dari kedua aplikasi ini yang nangkring di folder Private dan Resource\Apps di kartu memori. Saya hanya menemukan beberapa bagiannya di folder System\Apps.
Jadi penasaran saya pun melompat dari X-plore dan membuka SmartSis. Saya harus membongkar installer Zntxhan [terlebih dulu] dan harus tahu dalemannya aplikasi ini. Walhasil… Hmm… benar , ternyata bagian penting yang hilang itu secara otomatis terpasang di memori ponsel. Disana ada dua folder utama, yang satu bernama ! yang berarti memberi opsi, satunya bernama C yang artinya memori ponsel.
Tanpa banyak pikir saya langsung mengubah nama folder C tersebut ke E agar semuanya terpasang di kartu memori.
Pasca repakcing, Zntxhan ‘baru’ pun saya install setelah sebelumnya meng-uninstall yang lama. Instalasi berjalan lancar. Dengan lagak pesimis (biar nggak kecewa kalo gagal, hehehe) saya buka Zntxhan yang sudah kelar di pasang. Dan… dadaaa… Zntxhan pun terbuka. Huuu… :lol:
Image Designer pun mendapat perlakuan sama karena jeroannya mirip dengan Zntxhan dan sekali lagi saya pun sukses mengeksekusinya. Cuma ketika pertama kali membuka IDesigner ada notifikasi “Source files are not compiled. To compile?” Saya agak kaget tapi ternyata nggak masalah, setelah di Ok beberapa detik kemudian keluar notifikasi yang menyatakan kompilasi sudah kelar dan memerintahkan untuk merestart aplikasi dan selanjutnya aplikasi pun berjalan normal. Kini keduanya berjalan lancar di ponsel saya tanpa harus mengorbankan aplikasi lain apalagi memori ponsel.
Image Designer pun mendapat perlakuan sama karena jeroannya mirip dengan Zntxhan dan sekali lagi saya pun sukses mengeksekusinya. Cuma ketika pertama kali membuka IDesigner ada notifikasi “Source files are not compiled. To compile?” Saya agak kaget tapi ternyata nggak masalah, setelah di Ok beberapa detik kemudian keluar notifikasi yang menyatakan kompilasi sudah kelar dan memerintahkan untuk merestart aplikasi dan selanjutnya aplikasi pun berjalan normal. Kini keduanya berjalan lancar di ponsel saya tanpa harus mengorbankan aplikasi lain apalagi memori ponsel.
Jika anda mengalami pengalaman seperti saya anda boleh mencoba cara ini, walaupun mungkin tidak semua aplikasi bisa jalan setelah di edit seperti cara diatas.
0 komentar:
Posting Komentar